Router WiFi Lebih Baik Dimatikan atau Dibiarkan Nyala Terus?
Kini internet menjadi kebutuhan dasar hampir semua manusia. Internet rumah yang dulu terhubung via kabel telepon kini sudah menjadi tanpa kabel. Banyak orang punya kebiasaan mematikan router WiFi saat malam atau ketika rumah ditinggal pergi. Alasannya sederhana: biar hemat listrik atau supaya alatnya “istirahat”. Tapi, benarkah router perlu dimatikan secara rutin?
Faktanya, sebagian besar teknisi jaringan dan produsen perangkat menyarankan router sebaiknya tetap dinyalakan bahkan selama 24 jam nonstop.
Router memang dirancang untuk menyala terus
Router bukan seperti televisi atau rice cooker yang butuh “waktu istirahat”. Perangkat ini dibuat untuk beroperasi terus-menerus dalam jangka panjang. Banyak model router rumahan maupun kantor memakai komponen yang sama dengan router industri yang bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Konsumsi listriknya sangat kecil
Satu router standar rumah tangga biasanya hanya memakai daya sekitar 6–10 watt. Artinya, jika dinyalakan nonstop selama sebulan, biaya listriknya mungkin tidak sampai Rp5.000–10.000 (tergantung tarif listrik PLN). Bandingkan dengan kipas angin kecil atau charger HP yang bahkan bisa makan daya lebih besar.
Jadi kalau alasan mematikan router demi menghemat listrik, hasilnya tidak sebanding dengan risiko koneksi lambat atau perangkat cepat rusak. Lebih baik tetap nyala, hemat waktu, hemat tenaga, dan router pun lebih stabil.
Sinyal Wifi lebih stabil
Router yang sering dimatikan butuh waktu untuk “booting” dan menyambung ulang ke server penyedia internet (ISP). Ketika dinyalakan lagi, kadang koneksi butuh beberapa menit agar normal.
Jika jaringan lagi sibuk atau sinyal belum tersinkronisasi, bisa muncul masalah seperti ping tinggi, koneksi terputus, atau IP conflict.
Dengan membiarkan router menyala, kita menjaga koneksi tetap stabil dan perangkat lain di rumah (TV, CCTV, smart home, printer WiFi, dsb.) tetap bisa terhubung kapan pun.
Update otomatis lebih lancar
Banyak router modern sudah punya fitur firmware auto-update yang berjalan otomatis saat malam hari. Kalau router sering dimatikan, update bisa tertunda atau gagal. Padahal pembaruan ini penting untuk keamanan jaringan dan performa sinyal WiFi.
Jadi, router yang terus menyala akan lebih cepat mendapat pembaruan dan lebih aman dari bug maupun serangan siber.
Kapan sebaiknya router dimatikan?
Meski direkomendasikan tetap menyala, ada kondisi tertentu di mana router boleh dimatikan, misalnya:
- Saat terjadi badai petir, untuk menghindari lonjakan listrik
- Ketika rumah kosong berhari-hari tanpa siapa pun, demi keamanan listrik
- Jika router terasa terlalu panas dan butuh pendinginan.
Apa yang terjadi jika router sering mati-nyala?
Jika sering dimatikan dan dinyalakan, justru bisa:
- membuat komponen internal cepat aus, terutama bagian power supply dan kapasitor
Ibarat lampu neon, sering on-off malah memperpendek umur. Jadi, kalau ingin router lebih awet, biarkan saja tetap menyala.
Tips agar router tetap awet
Lakukan beberapa hal ringan agar router teatp awet:
- Letakkan router di tempat terbuka dan tidak panas, jangan di atas modem atau kulkas
- Gunakan UPS atau stabilizer agar aman dari lonjakan listrik
- Bersihkan debu di ventilasi udara secara rutin
- Reboot manual sebulan sekali untuk menjaga performa
Baca juga: Indonesian Traditional Drinks
Baca juga: 8 Buah yang Tidak Boleh Masuk Kulkas
Daripada repot colok-cabut tiap hari, lebih baik nikmati WiFi yang selalu siap sedia kapan pun dibutuhkan, biarkan nyala, lebih praktis dan awet.
Bagaimana menurut pendapat teman-teman? Silakan share di kolom komentar.