5 Lagu Daerah Indonesia yang Terpengaruh Musik Luar Negeri
Lagu daerah Indonesia itu easy listening dan mudah nempel di telinga. Namun tahukah teman-teman bahwa ada beberapa lagu daerah yang ternyata terpengaruh musik dari luar negeri?
Fenomena ini bukan hal baru. Sejak masa kolonial, Nusantara menjadi titik pertemuan berbagai budaya. Dari Eropa, Rusia, hingga Portugis, banyak melodi asing yang masuk, lalu diolah oleh musisi lokal menjadi lagu tradisional Indonesia yang bernuansa khas Nusantara.
Berikut lima lagu daerah populer yang memiliki jejak pengaruh musik luar negeri.
Panon Hideung
Lagu Panon Hideung adalah lagu Sunda legendaris yang bercerita tentang pesona mata hitam seorang gadis. Namun ternyata, melodi dasarnya diadaptasi dari lagu Rusia berjudul “Ochi Chornye” (Dark Eyes), yang diciptakan pada tahun 1843 oleh komponis Jerman Florian Hermann dengan lirik karya penyair Ukraina Yevhen Hrebinka.
Sekitar tahun 1936, komponis Indonesia Ismail Marzuki mengadaptasi lagu tersebut menjadi versi Sunda. Liriknya diubah menjadi puisi lembut yang sesuai dengan karakter masyarakat Jawa Barat. Menariknya, lagu Ochi Chornye versi Rusia ini juga muncul dalam serial animasi terkenal Masha and The Bear, membuktikan kepopulerannya hingga kini.
Panon Hideung menjadi bukti bagaimana musik asing bisa diolah menjadi identitas baru, cikal bakal Pop Sunda modern.
Lagu Keroncong
Salah satu bentuk musik daerah Indonesia yang kuat dipengaruhi budaya luar adalah musik keroncong. Gaya musik ini lahir dari percampuran antara musik Fado Portugis dan unsur lokal Nusantara. Sejak abad ke-16, pelaut serta budak Portugis membawa alat musik seperti cavaquinho (pendahulu ukulele) ke wilayah pesisir Jawa.
Dari situ, masyarakat setempat mulai meniru dan menyesuaikannya dengan rasa lokal. Petikan gitar kecil, melodi lembut, dan ritme mendayu kemudian berpadu dengan syair berbahasa Melayu dan Jawa. Perpaduan inilah yang melahirkan lagu-lagu keroncong klasik seperti Keroncong Morisko, Keroncong Kemayoran, dan kemudian karya legendaris seperti Bengawan Solo pada tahun 1939.
Musik keroncong membuktikan bahwa pengaruh asing bisa berubah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia. Walaupun akar melodinya datang dari Portugis, semangat dan lirik-liriknya mencerminkan kehidupan masyarakat lokal. Kini, keroncong diakui sebagai salah satu musik daerah Indonesia yang bersejarah dan mendunia.
Rasa Sayange
Lagu Rasa Sayange berasal dari Maluku dan terkenal karena ritme cerianya. Namun, beberapa peneliti musik menemukan kemiripan dengan lagu rakyat Belanda berjudul “Poortje van Nijmegen” yang muncul sekitar tahun 1890-an.
Hal ini bisa dimaklumi karena pada masa kolonial, musik Eropa sering dibawa oleh pelaut dan misionaris ke wilayah timur Indonesia. Sekitar 1950-an, masyarakat Maluku mengadaptasinya menjadi versi lokal dengan lirik yang menggambarkan semangat persaudaraan dan kebahagiaan hidup di kepulauan.
Yamko Rambe Yamko
Banyak orang mengira Yamko Rambe Yamko adalah lagu tradisional Papua. Padahal, lagu ini diciptakan pada 1960-an oleh komponis non-Papua dengan pengaruh harmoni musik barat. Melodi dan susunan akordnya sangat khas Eropa, berbeda dari musik tradisional Papua asli yang biasanya menggunakan tifa dan pola ritme bebas.
Meski demikian, lagu ini tetap menjadi simbol semangat perjuangan dan sering dinyanyikan di sekolah-sekolah Indonesia hingga kini.
O Ina Ni Keke
Lagu O Ina Ni Keke berasal dari Sulawesi Utara. Struktur nadanya mirip lagu anak-anak Eropa abad ke-19. Pengaruh ini datang melalui misi zending dan sekolah Belanda di wilayah Minahasa pada masa kolonial.
Sekitar awal 1900-an, masyarakat lokal mulai menyanyikan versi daerahnya dengan lirik berbahasa Minahasa. Lagu ini menggambarkan kasih seorang ibu, dan hingga kini masih sering diajarkan di taman kanak-kanak di Indonesia timur.
Baca juga: 8 Buah yang Tidak Boleh Masuk Kulkas
Kelima lagu tersebut membuktikan bahwa musik Indonesia bersifat terbuka dan kreatif. Melodi asing dari Rusia, Portugis, dan Belanda dapat berubah menjadi karya yang bernuansa lokal tanpa kehilangan nilai budaya.
Proses adaptasi inilah yang membuat musik Nusantara kaya, dinamis, dan selalu relevan. Lagu-lagu daerah Indonesia tidak sekadar warisan, tapi juga hasil dialog panjang antara bangsa-bangsa melalui nada dan harmoni.
Ref:
- https://kolom.tempo.co/read/1005099/mata-hitam
- https://jabar.idntimes.com/life/inspiration/chord-dan-lirik-lagu-panon-hideung-00-pw91v-g9r7dp
- https://www.unpad.ac.id/2013/12/pop-sunda-sejak-zaman-panon-hideung-tetap-dicintai-masyarakat
- https://en.wikipedia.org/wiki/Ochi_Chornye
- https://medianusantarasatu.com/musik/10-lagu-indonesia-yang-sering-disebut-mirip-sama-lagu-luar-negeri
- https://www.kemendikbud.go.id