Skincare Saat Work From Home
Selamat pagi!
Pandemik Covid-19 telah menghancurkan segala sektor kehidupan manusia. Banyak hal janggal menjadi biasa dan hal biasa menjadi janggal.
Foto: 9gag
Normalnya bekerja itu di kantor, namun pandemik ini memaksa kita bekerja dari rumah. Jam kerja mungkin sama saja namun suasana kerja pastinya berbeda.
Hal itu tentunya mempengaruhi kondisi kulit. Tidak kena polusi di luar rumah mestinya membuat kondisi kulit menjadi baik, namun tidak kurang yang malah jadi jerawatan karena stres di rumah saja selama berbulan-bulan.
Lalu apakah skincare juga berubah?
Kulit saya yang sensitif membuat saya harus selektif memilih skincare karena produk yang bagus di kulit orang mungkin saja tidak cocok di kulit saya, seperti perih, gatal, panas, bahkan iritasi.
Skincare routine
π Untuk pagi hari diawali dengan cuci muka pakai Kojie-san Lightening Soap, lanjut serum I-Face, Olay Whitening Lotion dan sunblock dari Sunplay.
Tahap awal cleansing tetap jadi hal utama. Serum dan pelembab untuk merawat kulit dan agar makeup lebih "nempel" di wajah. Sebetulnya beberapa beauty influencer mengatakan bahwa SPF 30 juga cukup kalau di rumah saja, tetapi saya lebih suka perlindungan maksimal, rasanya lebih "aman".
Tetap pakai makeup walaupun bekerja dari rumah, karena seringkali kita harus bertatap muka secara online dengan orang lain. Rasanya kurang pas kalau bekerja dengan bareface, mungkin akan terlihat pucat juga.
πMalamnya menghapus makeup dengan Garnier Micellar Water, Pixy Makeup Remover atau Viva Milk Cleanser. Dilanjutkan dengan A.Stop Foam Cleanser. Serum I-Face dipakai lagi, ditutup dengan Olay Regenerist Microsculpting Night Cream.
Saya belum berani pakai sleeping mask lagi karena dua brand yang pernah saya pakai yaitu Laneige dan Wardah Renew You tidak memberikan kesan positif.
Wardah Exfoliating Lotion
Beberapa masker yang pernah saya pakai
π΅ Skincare tambahan:
- Eksfoliasi dengan Wardah Exfoliating Lotion
- Maskeran dengan berbagai masker yang sedang ingin dipakai
Menurut saya, eksfoliasi itu penting karena muka akan terlihat kucel dengan tumpukan sel kulit mati yang belum terangkat. Namun berhubung kulit saya sensitif, saya hanya berani memakai Wardah Exfoliating Lotion saja. Produk ini tidak menyebutkan berapa persen AHA-nya namun mengklaim megandung AHA natural. Pakai produk seperti ini saja wajah saya kadang masih cekat-cekit, apalagi kalau pakai AHA dengan konsentrasi lebih tinggi.
Dari beberapa tipe masker yang pernah saya coba ternyata kulit saya paling aman pakai sheet mask. Pernah jadi kering saat pakai wash-off mask (lupa brand apa) dan pernah juga perih-gatal-kemerahan saat pakai peel-off mask. Tapi kalau maskernya cocok biasanya saya bakal repurchase.
A.Stop Spot Treatment & Care Patch dan Foam Cleanser
- Berikutnya kalau ada jerawat, ditutup dengan A.Stop Patch. Simpel, tidak perlu obat jerawat lagi.
Pohon jambu dan pepaya di belakang rumah
Daun "Pepaya Jepang"
Teh bunga rosella
π½ "Skincare dari dalam":
Memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan agar kebutuhan anti-oksidan terpenuhi sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan kulit pun tetap cantik.
Kebetulan di belakang rumah ada pohon pepaya dan jambu biji yang bisa dipanen tiap hari. Kalau ingin lalapan, saya petik daun pepaya jepang. Dan untuk minuman segar kaya antioksidan, tinggal rebus teh bunga rosella. Semuanya tersedia di kebun belakang rumah, lumayan hemat lah.
Tulisan ini dibuat dalam rangka kolaborasi dengan Beautiesquad di bulan Juni 2020 dengan Tema Online Meeting.
Tengok juga tulisan teman saya Ratri Retno.
Demikianlah skincare saya saat work from home. Bagaimana dengan skincare Anda?
Apapun kondisinya, jangan lupakan skincare yaaa kak biar tetap enak dilihat dan kusut pun minggat yaa
Setuju!